1. Orang miskin yang sesungguhnya adalah orang yang lemah, kekurangan/tidak berkecukupan, tidak memiliki keahlian yang memadai untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, tetapi dia tidak mau meminta-minta. Wajib kita mencintai orang-orang seperti mereka. Dengan perantara merekalah ada pahala bagi kita.
2. Kita hendaknya melihat orang yang di bawah kita, bukan yang di atas kita, agar kita mudah mensyukuri ni'mat Allah.
3. Zuhudlah dari dunia niscaya Allah akan mencintaimu, zuhudlah dari apa yang di tangan manusia niscaya manusia akan mencintaimu.
4. Sambunglah sillaturrahim (kekerabatan) kepada kerabat kita meskipun mereka bersikap kasar kepada kita, bukan sekedar membalas kebaikan mereka.
5. Perbanyaklah ucapan "laa hawla walaa quwwata illa billah".
6. Beranilah berkata benar meskipun pahit. Janganlah takut orang yang mencela selama kita berdakwah di jalan Allah, mengajak kepada kebaikan (misalkan, mengajak ke pengajian, mengajak berjilbab, mengajak mendengarkan radio sunnah yang tidak menyeru kepada golongan tertentu atau kalangan tertentu, dsb.). Harus siap dicela ketika mengajak kepada kebaikan.
7. Tidak boleh meminta-minta kepada manusia. Misalkan, pemulung sampah jauh lebih mulia daripada pengemis.
*Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc., MHI. - Kajian Renungan Malam Radio Suara Al-Iman.
Selasa, 9 Desember 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar