Jumat, 15 April 2011

Muslim Malaysia Nyatakan "Jihad" Melawan Kristen Ekstrimis

Sebuah koalisi payung kelompok Muslim Malaysia mengadakan aksi protes Jumat ini (15/4) dan menyatakan akana da pertumpahan darah melawan Kristen 'ekstrimis' yang menghina dan mengejek posisi Islam di negara ini.
Organisasi Muslim dalam Pertahanan Islam (Pembela), yang terdiri dari 20 kelompok Islam, melaksanakan aksi protes setelah shalat Jumat di Masjid Nasional terhadap Putrajaya yang merilis Alkitab/Injil berbahasa Melayu dan terkait janji Perdana Menteri Najib Razak yang menyatakan tidak akan menyita Injil lagi.
Sekelompok orang terdiri dari 30 pria berpakaian kemeja putih dan topi kupluk berkumpul di pintu masuk utama masjid setelah shalat dengan spanduk yang mengatakan "Allahu Akbar! Kami Ansharullah (penolong Allah) sedang mengawasi Anda! "
Jurubicara kelompok Dr Yusri Mohamad mengatakan bahwa orang-orang Kristen mulai menantang dan membongkar status dan kedaulatan Islam sebagai agama negara.

"Pembela menemukan bahwa pernyataan dan tindakan (oleh kelompok-kelompok Kristen) dibuat untuk lebih menantang kedaulatan Islam. Hal ini tidak dapat diterima bagi Pembela karena menyiratkan bahwa ada agenda besar yang ingin dicapai oleh kelompok Kristen ini selain dari isu Injil yang menggunakan lafaz "Allah" saja.
"Pembela percaya bahwa isu Injil sebenarnya ada misi tersembunyi di sana yaitu untuk memurtadkan masyarakat Muslim di Malaysia, atau setidaknya menyuntikkan pluralisme agama, sekularisme dan ekstrim-liberalisme yang dapat mengikis integritas dan identitas Muslim di Malaysia," katanya - ditengah kerumunan puluhan orang - lewat sebuah pengeras suara.
Yusri juga meminta kelompok-kelompok Kristen untuk menghentikan pendekatan konfrontatif mereka dan meminta maaf kepada umat Islam.
Dia menekankan bahwa semua pemimpin Muslim terlepas dari afiliasi politik mereka tidak harus menggadaikan Islam mereka karena akan merusak proses pembangunan bangsa dan negara.
"Kami juga tidak nyaman dengan pendekatan pemerintah yang mengizinkan para pemimpin non-Muslim untuk menjadi juru bicara bagi pemerintah dan oposisi dalam hal ini.
"Kami meminta semua pemimpin Muslim untuk bersatu melawan Kristen ekstrimis yang menantang dan menghina Islam," katanya menegaskan.
Sekretaris Jenderal, Ikatan Muslimin Malaysia (ISMA) Aminuddin Yahaya, menambahkan bahwa negara telah tercemar oleh unsur asing.
"Malaysia merupakan tanah melayu, tanah Islam. Tetapi ketika kolonial Inggris datang ke tanah kami, mereka juga membawa agama Kristen bersama mereka.
"Kita sedang diambil alih oleh kolonialis melalui tuntutan kaum kristen sekali lagi. Kita harus bersatu dan tidak kompromi dengan penghinaan orang-orang terhadap agama kita. Kami bersedia mati untuk Islam dan negara kami!" teriaknya.
Koalisi Muslim juga menegaskan ancaman untuk menantang solusi 10-poin Putrajaya terkait Alkitab di pengadilan.(fq/malaysiainsider)
[sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar