👞Seakan hidup terasa sempit, dada terasa sesak,hati terasa gundah jika kita mendapati kenyataan orang yang dekat dengan kita berucap atau berbuat yang menyakiti hati
👞Jika yang berbuat demikian itu musuh kita sudah bisa dimaklumi namun jika dari orang yang dekat dengan kita serasa disambar petir.
👞Lantas bagaimana sikap yang tepat jika hati tersakiti?
Allah Azza Wajala berfirman :
ﻭﺟﻌﻠﻨﺎﺑﻌﻀﻜﻢ ﻟﺒﻌﺾ ﻓﺘﻨﺔ ﺍﺗﺼﺒﺮﻭﻥ ( ﺍﻟﻔﺮﻗﺎﻥ 20 )
Dan kami jadikan sebagian dari kalian dengan sebagian yang lain fitnah, apa kalian bisa bersabar dalam menghadapi fitnah tersebut ( QS Al Furqon 20 )
👞Bahkan diayat yang lain Alloh memerintahkan kita menolak dengan kebenaran
ﺍﺩﻓﻊ ﺑﺎﻟﺘﻲ ﻫﻲ ﺃﺣﺴﻦ ﻓﺈﺫﺍ ﺍﻟﺬﻱ ﺑﻴﻨﻚ ﻭﺑﻴﻨﻪ ﻋﺪﺍﻭﺓ ﻛﺄﻧﻪ ﻭﻟﻲ ﺣﻤﻴﻢ ﻭﻣﺎ ﻳﻠﻘﺎﻫﺎ ﺇﻻ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺻﺒﺮﻭﺍ ﻭﻣﺎﻳﻠﻘﺎﻫﺎ ﺇﻻ ﺫﻭ ﺣﻆ ﻋﻈﻴﻢ ( ﻓﺼﻠﺖ 34-35 )
Dan tolaklah kejelekan dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada permusuhan diantara kamu dan diantara dirinya akan seperti teman setia ,Dan sifat itu tidak akan dianugerahkan Kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan besar
( Fushilat 34-35 )
👞Dari 2 ayat diatas kita diperintahkan untuk bersabar menghadapi ujian yang itu datang dari orang terdekat dengan kita, Syaikh Sa’di berkata dalam menafsirkan surat Fushilat diatas :
✒” Dan jika ada orang yang berbuat kejelekan kepadamu terutama dari yang mempunyai hubungan kekerabatan denganmu seperti kerabat dekat, sahabat dekat dan yang lainya baik dengan ucapan atau dengan perbuatan maka engkau membalasnya dengan berbuat baik kepadanya,dan jika berbuat dholim padamu maafkanlah dan jika meng-ghibahi-mu (ngrasani dirimu, red) baik dalam keadaan engkau ada maupun ghaib Jangan engkau membalasnya,
✒Dan jika dia memutuskan silaturohmi engkau menyambungnya,dan jika engkau membalas kejelekan dengan kebaikan Engkau akan mendapatkan keutamaan yang besar”
✒Berilah maaf atas sikap atau sifat yang menyakitkan hati kita. Bersabarlah dalam muamalah dengan saudaramu.
Nasihat ini saya tunjukan pada diri saya pribadi khususnya dan bagi saudaraku umumnya.
👞Berkata Imam Ibnul Qoyyim - ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ - :
” Wahai anak Adam, sesungguhnya antara dirimu dan Allah ada dosa-dosa, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ .
Maka jika kamu ingin agar Allah mengampuni dosa-dosa untukmu, hendaknya ampunilah dari hamba-hamba-Nya, jika engkau ingin agar Allah memaafkan dosa-dosa untukmu, maka maafkanlah dari kalangan hamba-hamba-Nya.
Karena balasan sesuai dengan perbuatan.”
[Badai’ul Fawaid: 2/468]
📚Sumber : Forum Ilmiyah Karanganyar & WA WBF✏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar