Selasa, 22 Desember 2015

PUISI IBU, BUKAN KARENA HARI IBU

Bismillah

Dalam Islam setiap hari kita diperintahkan untuk berbakti pada kedua orang tua, terutama Ibu.
 
وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُوا إِلآ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلاَتَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا {23} وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا {24}
Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. 17:23)

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:"Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. 17:24)

IBU
Nyawamu kau pertaruhkan untuk kehadiranku

Lelah dan penatmu tak kau hiraukan

Aku yang telah membebanimu dalam kandungan...

Tidur dan gerakmu terbatas untuk kenyamananku

Kau makan sesuatu atau kau tahan sesuatu untuk kesehatanku dalam rahimmu

Ibu........
Kadang kau tak tertidur nyenyak kala kekawatiranmu
akan keselamatanku
Kadang selera makanmu hilang, karena ku
Kau gadaikan nyawamu ntuk kehadiranku
Tangisku kala itu menghilangkan pedihnya kelahiran
Dan kepedihan hatimu kadang berlanjut sepanjang pertumbuhanku

Ibu
Aku tidak seperti Uaish al-Qorni
Yang meraih surga karena baktinya ...
Aku bukan seperti seorang tabi'in yang menggendong ibunya ketika tawaf.
Aku bukan seperti pemuda dalam gua yang Allah tolong karena kebaikannya dengan kedua orang tuanya yang selalu memberi dan menghangatkan susu.

Namun
Aku akan berusaha sekuat mungkin ntuk meraih puncak gunung salju ridhomu
Kan ku gapai mahkota hatimu dengan sedaya upayaku

Ibu
Kemafaanmu ........adalah
Penghilang dahaga kelalainku padamu

Ibu
Seandainya Allah tidak melarang,
Kan ku sujud dan mencium kedua kakimu

Ibu
Buah hatimu ini yang kadang menyesakkan dadamu...
Menderaikan air matamu....
Membuatmu gundah gulana
Menjadikanmu lelah sepanjang hidupmu...
Ma'afkanlah.....
Karena ridhomu adalah ridho Rabbil ‘alamin
Tidak ada kata terindah untuk mu, kecuali apa yang telah diperintahkan Ilahi Rabbi :
"Ya Rabb rahmatilah kepada keduanya sebagaimana mereka telah mendidikku diwaktu kecil"

Wallahu'alam
SituGintung Tangsel
2 Rabi'ulAwal 1436H/24-12-2014
Abu Aminah Abdurrahman Ayub
Pin bb 7FB8C9B6.
Fb Abdul Rahman Ayub
Hp/WA 081310144169
http://www.yusna.com/2014/12/proposalrenovasi-masjid-uswah-hasanah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar